
Dalam konteks sejarah Indonesia, Bung Karno adalah salah satu tokoh yang sangat penting. Dia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia dan Presiden pertama Republik Indonesia. Pemikirannya pada bangsa ini begitu beragam, salah satunya dengan tercetusnya gagasan Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila merupakan istilah yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Panca yang berarti 5 dan Sila berarti asas atau Dasar, dengan demikian , arti Pancasila merupakan 5 dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Sebuah wacana yang diwujudkan Saat beliau diasingkan ke ende pada 14 januari 1934 sampai 18 Oktober 1938. Dalam masa pengasingannya ini, dia memperoleh gagasan atau inspirasi saat merenung di bawah pohon sukun.” Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon sukun ini pula kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila,” ujar Bung Karno saat itu. Inilah cerita di balik julukan Kota Ende sebagai Kota Pancasila.
Empat tahun sembilan bulan empat hari setelah Bung Karno diasingkan di Ende, tepatnya 18 Oktober 1938, dia dipindahkan ke Bengkulu.
Kemudian pada tahun 1951 Presiden RI pertama itu kembali mengunjungi Ende. Saat itu dirinya bertemu Haji Abdullah Ambuwaru dan menyampaikan niatnya agar rumah pengasingannya itu dijadikan museum.
Pada kunjungan keduanya tanggal 16 Mei 1954, Bung Karno akhirnya meresmikan rumah tersebut sebagai Rumah Museum.
Pohon sukun tersebut menghadap ke laut Pantai Ende dan jaraknya dari rumah pengasingan hanya 700 meter. Akan tetapi, pohon aslinya sebetulnya sudah tumbang pada tahun 1970-an.
Pohon yang asli pada akhirnya diganti dengan pohon sukun serupa dan dijuluki sebagai Pohon Pancasila sejak 1980-an.
Di samping itu, adat budaya Ende, juga memiliki keunikan dan kekayaan sendiri. Maka, dalam tulisan ini, akan mencoba untuk mengenali Ir. Sukarno, Pancasila, dan adat budaya Ende, serta mencoba mengaitkan antara ketiganya.
Mengutip dari Smith, John. Dalam buku Ir. Sukarno and the Making of Pancasila.
“Sukarno’s vision of a united Indonesia, which embraced and celebrated cultural diversity, was fundamental in shaping the principles of Pancasila”. Ir. Sukarno memiliki pemikiran dan visi yang kuat tentang bangsa Indonesia. Ia memainkan peran yang tidak hanya penting namun juga pelik dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, menginspirasi jutaan orang dengan pidato-pidatonya yang berapi-api. Ide-idenya tentang nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme terefleksikan dalam berbagai tulisan dan pidatonya. Selain itu, pendalamannya tentang persatuan, keadilan sosial, dan keberagaman budaya telah jadi pondasi dasar pembentukan Pancasila. Lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Sukarno muda menunjukkan bakat luar biasa dalam bidang pidato dan kepemimpinan. Setelah menyelesaikan pendidikan di Belanda kemudian kembali ke tanah air dengan visi besar untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Tanggal satu kemarin masih segar diingatan kita tentang Upacara hari lahir pancasila yang dikomandani oleh Menkopolhukam Prof. Mahfud MD serta iring-iringan Festival Budaya sekitaran Ende dan sekitar 50 pawai Motor laut dari Pulau Ende ke Ende. Dasar Negara yang digagas oleh Ir.Sukarno, merupakan dasar negara Indonesia. Konsep ini terdiri dari lima prinsip, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai ideologi politik, tetapi juga sebagai pondasi moral dan etika yang mengatur tata kehidupan masyarakat. Setiap prinsip ini memiliki arti dan makna yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai universal serta karakteristik Indonesia sebagai negara yang beragam. Pancasila bukan hanya sebatas pernyataan ideologi, melainkan juga sebuah jiwa dan semangat untuk membangun bangsa yang adil, berdaulat, dan berkepribadian.”
Adat budaya Ende merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di daerah Ende. Adat ini meliputi tradisi, adat istiadat, bahasa, seni, musik, dan sistem nilai yang unik. Nilai-nilai seperti gotong royong, kesederhanaan, dan kebersamaan sangat dijunjung tinggi dalam adat budaya Ende. Dalam menghadapi era modernisasi dan globalisasi, penting bagi masyarakat Ende untuk tetap menghargai dan merawat adat budaya mereka. Adat Ende memberikan identitas yang unik dan memperkaya kekayaan budaya Indonesia secara keseluruhan. Melalui pelestarian adat budaya, generasi mendatang dapat terhubung dengan akar budaya mereka dan menghargai warisan yang telah diterima dari nenek moyang mereka. Menjadi penanda identitas dan kebanggaan bagi masyarakat Ende, serta berperan penting dalam menjaga keharmonisan dan kohesi sosial di dalam komunitas tersebut. Doe, Jane. Cultural Significance of Adat Budaya Ende in the Local Community. “The Adat Budaya Ende plays a vital role in maintaining social cohesion and fostering a sense of identity among the local community”
Meskipun berasal dari konteks yang berbeda, terdapat keterkaitan antara beberapa variabel tadi. Pemikirannya tentang keberagaman budaya tercermin dalam Pancasila, sebagai dasar negara, mengakui keberagaman budaya, termasuk didalamnya adat budaya Ende. Prinsip persatuan Indonesia dalam Pancasila menitikberatkan pada aspek persatuan di tengah perbedaan budaya dan etnis. Adat budaya Ende, dengan nilai-nilai seperti gotong royong dan kebersamaan, juga berkontribusi pada pembentukan dan pemeliharaan persatuan dalam masyarakat Ende. Sukarno sangat menghormati keanekaragaman budaya di Indonesia, dan adat budaya Ende adalah salah satu contohnya. Dalam pemikiran dan tindakan politiknya, Sukarno berupaya membangun kesatuan nasional yang menghormati dan memperkuat kekayaan budaya daerah. Ia mengajarkan pentingnya menghargai dan memelihara adat budaya sebagai bagian integral dari identitas Indonesia yang lebih luas.
Sebagai dasar negara, nilai-nilai yang sejalan dengan adat budaya Ende. Prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab dalam Pancasila sejalan dengan nilai-nilai keadilan sosial yang dianut dalam adat budaya Ende. Kedua konsep ini menekankan pentingnya memastikan kehidupan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.Berangkat dari itu, Pancasila juga mempromosikan prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Selaras dengan prinsip adat budaya Ende yang menghargai partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan melalui musyawarah dan kesepakatan bersama.
Melalui pemahaman mendalam tentang Ir. Sukarno, Pancasila, dan adat budaya Ende, kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa ketiganya memiliki kaitan yang erat. Pemikiran
Ir.Sukarno tentang keberagaman budaya tercermin dalam Pancasila, yang mengakui dan menghormati adat budaya sebagai bagian integral dari identitas Indonesia. Adat budaya Ende, dengan nilai-nilai yang dikandung, juga berkontribusi pada persatuan dan keadilan yang dijunjung tinggi dalam Pancasila. Adat budaya Ende sebagai salah satu bagian dari kekayaan budaya Indonesia tidak hanya memperkuat identitas nasional, tetapi juga memperkaya kearifan lokal yang dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya. Cermin dari semangat persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia. Menghargai, memperkuat, dan melestarikan adat budaya Ende sebagai bagian dari identitas nasional adalah tanggung jawab kita bersama. Dalam menjaga warisan budaya ini, juga dapat menjaga kearifan lokal yang berkelanjutan dan memperkaya kekayaan budaya Indonesia secara keseluruhan.
Penulis : Irfan Lembong (Nomaden Vespa dan Budaya)